Pages

Get Me Free, Master! [3]

Sasuke balas mengecupi bibir Naruto. Mereka saling melempar senyuman tipis lalu menyatukan bibir mereka seutuhnya. Melumat dan saling memilin lidah lawan dengan lidah dan bibir mereka yang cukup lihai.

Author




Disclaimer
Naruto Masashi Kishimoto

History Gumiho Korea

Genre
Romance – Hurt/comfort

Pairing
Sasuke Uchiha X Uzumaki Naruto

Slight
Itachi Uchiha X Uzumaki Kyuubi

Rated M

Warning
OOC, miss typos,
YAOI or BoyXBoy,
Lime, Lemon,
No Like? Don't read!

HAPPY READING ALL!


Naruto membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah Sasuke yang masuk ke dalam mulutnya, mengabsen setiap benda yang terdapat di dalam mulutnya. Sasuke menekan kepala Naruto agar ciuman mereka semakin dalam. Membuat Naruto sebagai submisif semakin kewalahan.

Perlahan, Sasuke mulai membaringkan Naruto di bawahnya, ia menarik dagu si pirang belum merasa puas mengeksplor segala yang ada di dalam mulutnya. Berusaha menanamkan lidahnya lebih jauh ke tenggorokannya.

"Ngh…" Naruto mulai mengerang. Ia memalingkan wajahnya saat merasa sudah kehabisan napas. Hanya beberapa detik sampai kemudian Sasuke kembali menarik dagunya dan menciumnya.

Sasuke mulai aktif, tidak peduli bahwa tadi malam ia sudah melakukan dua kali dengan Naruto, sekarang ia sudah ingin lagi. Tangan kanannya menyusup masuk ke dalam piyama orange Naruto, mengelus-elus perut datarnya membuat Naruto sedikit berontak geli.

Menemukan mainan yang mulai disukainya, Sasuke memilin-milin puting Naruto pelan. Sesekali mencubit dan menariknya gemas, membuatnya semakin tegang dan mengeras. Sementara tangan kanannya sibuk meraba tubuh Naruto bagian atas, tangan kirinya yang tidak mau kalah itu melesat masuk ke bagian bawah.

Sasuke menyusupkan tangannya ke celana Naruto, membelai-belai milik si blonde yang sudah mulai menegang terangsang. Naruto yang sejak tadi hanya bisa mendesah dalam mulutnya itu semakin mengerang. Naruto mencengkeram kedua bahu Sasuke, matanya semakin menyayu tertutupi kabut napsu.

"Sukeh…" desahnya saat bibir Sasuke mulai turun menciumi lehernya, mengecupinya dan kemudian menjilat, gigit, dan menghisapnya kuat-kuat. Meninggalkan lebih banyak tanda merah keunguan di leher tan yang amat disukainya. Menunjukkan kepada semua orang bahwa pemuda rubah yang amat memikat itu sudah menjadi hak miliknya.

Sasuke yang sejak awal sudah bertelanjang itu semakin tidak tahan menahan napsunya sendiri. tergesa-gesa dengan sebelah tangan ia merobek piyama Naruto paksa. Membuat Naruto memekik karena itu sudah menjadi piyama ke sepuluhnya yang dirobek si raven.

"Sasuke, ini sudah kesepuluh. Santai, sloooooow…"

Perkataan Naruto sama sekali tidak digubris oleh Sasuke. ia hanya memberi isyarat agar Naruto segera membuka seluruhnya. Dan tanpa banyak membantah, Naruto memang menurutinya. Ia juga hanya diam saja saat Sasuke mulai menurunkan celananya.

"Ngh…" Naruto kembali melenguh saat Sasuke mulai mengocok miliknya semakin cepat. Sementara bibirnya sudah turun ke kedua nipple Naruto menghisapnya bergantian, membuat si blonde semakin kesetanan. "Sukeh…"

"Sabarlah…" Sasuke tersenyum miring. Ia tahu ukenya itu sudah tidak tahan untuk masuk kegiatan inti. Ia mulai menurunkan bibirnya. Menjilati perut Naruto lalu kemudian mengecupinya. Membuat tubuh Naruto sesekali memberontak.

Bibir Sasuke semakin turun. Ia menghentikan kocokannya lalu kemudian menjilat milik Naruto dari atas ke bawah lalu ke atas lagi. Matanya terus melirik Naruto yang bergerak semakin gelisah. Sasuke, mengecupi milik dobenya, lalu kemudian memasukannya ke dalam mulut sepenuhnya. Lagi, Naruto hanya bisa mengerang frustasi dibuatnya. Ia menutupi wajahnya dengan lengan kanannya sambil mengunyah bibir bawahnya, berusaha menahan desahannya agar tidak semakin menggila.

"AKH!" Naruto akhirnya mendesah keras saat Sasuke mengisap miliknya kuat-kuat. Membuatnya bisa orgasme jika saja Sasuke tidak langsung menghentikan service-nya. Naruto menurunkan tangannya, ia menatap sosok di bawahnya nyalang. Protes karena Sasuke menghentikannya tiba-tiba.

"Sabar Dobe…" Sasuke tersenyum miring. Ia langsung menaiki Naruto, sedikit menindihnya lalu kemudian menciumi bibirnya yang langsung dibalas lumatan oleh Naruto.

Sementara tangan Sasuke sibuk membuka paha si pirang lebar-lebar. Ia memposisikan miliknya di depan lubang Naruto. tanpa mem-prepare lubang itu sebelumnya, miliknya yang sudah banjir meneteskan precum itu perlahan masuk ke dalam milik Naruto.

Naruto sedikit mengernyit menahan perih. Walau pun mereka sudah sering melakukannya tetap saja awal memasukinya itu benar-benar menyakitinya. Sasuke yang paham arti kerutan dahi Naruto mengocok milik Naruto cepat, berusaha mengurangi sedikit penderitaan si blonde.

"AKH!" desah Naruto sambil memalingkan wajahnya. Mengakhiri ciumannya dan Sasuke saat sosok di atasnya itu langsung memasukan miliknya sekaligus. Mengenai g-spotnya, membuatnya sekejap seperti melihat bintang.

Sasuke memang sudah tahu letak sweetspot Naruto dengan baik, ia mulai menggerakan pinggulnya perlahan maju-mundur, tangannya yang lain juga sudah mulai aktif kembali memilin-milin nipple si pirang. Sedangkan bibirnya sejak tadi menempel di telinga Naruto, mengulumnya, membuat Naruto yang sudah kepayahan itu semakin mengerang.

Gerakan Sasuke semakin cepat, ia menciumi pipi Naruto lalu meletakan telinganya di bibir si blonde, ingin mendengarkan setiap desahan demi desahan pemuda itu lebih jelas. Naruto memeluk Sasuke erat, matanya terpejam menikmati setiap sentuhan Sasuke di setiap titik sensitifnya. Napasnya yang terengah tidak jauh beda dengan pemuda yang kini bergerak di atasnya.

"AKH!" Naruto menjerit keras saat orgasme. Dalam beberapa hentakan, Sasuke ikut menyusulnya. Ia menjatuhkan tubuhnya begitu saja di atas Naruto. sambil sesekali mengecup bibir merah si pirang, setelah bebas dari euphorianya Sasuke segera berguling ke samping kanan Naruto. tersenyum tipis pada pemuda di sampingnya yang langsung terlelap dan mendengkur halus.

Sasuke menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka. ia memeluk Naruto, mencium keningnya, lalu kemudian ikut menyusulnya ke alam mimpi.

.

Naysaruchikyuu

.

..

"Aniki, makan ini!" Sasuke kembali membujuk Itachi. Kakak kandung Sasuke yang tidak waras semenjak ditinggalkan Kyuubi itu bergeming. Sama sekali tidak menanggapi permintaan adiknya. Sejak satu bulan lalu, Itachi terus saja meringkuk di kasur tidak mau bicara. Rambut panjangnya awut-awutan dengan wajah pucat karena jarang makan.

Sasuke yang duduk di tepi kasur menghadap Itachi itu menghela napas berat. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya agar kakaknya itu kembali memiliki semangat hidup? Mencari Kyuubi tentunya bukan hal mudah. Karena para siluman rubah, memiliki tempat tinggal sendiri yang tidak bisa dimasuki oleh mereka yang para kaum manusia.

Sementara Sasuke sedang membujuk Itachi makan, Naruto menatap kedua Uchiha itu bergantian. Bibirnya terus mengunyah ayam panggang yang menjadi makanan favoritnya. setiap hari hanya itu yang Naruto makan, sesekali ia juga bersedia makan daging sapi asap buatan pelayan di rumah Sasuke.

Untung Uchiha kaya. Jika tidak, Sasuke pasti sudah bangkrut karena harus memberikan tiga ekor ayam sekali Naruto meminta makan. Belum lagi si blonde itu makan sehari tiga kali. Napsu makannya bagus sekali. Berbeda terbalik dengan Itachi.

"Aniki… nanti kau sakit." Sasuke membujuk. Tapi sepertinya Itachi tidak peduli. Ia memang sudah tidak peduli sekalipun harus mati. Toh, Kyuubi sudah tidak bersamanya lagi.

"Aku janji akan membantumu mencari Kyuubi."

"Kyuubi?" Naruto membeo. Ia menurunkan paha ayam yang hampir masuk ke mulutnya lalu menatap Sasuke bingung. "Maksudmu Uzumaki Kyuubi?"

Mendengar nama kekasihnya disebut, secepat kilat Itachi menatap Naruto, alisnya langsung berkerut karena baru menyadari satu hal setelah si blonde itu tinggal satu bulan di rumahnya. Ternyata… Naruto juga siluman rubah. Kenapa ia baru mengetahuinya?

Sepertinya… ia sudah dibuat gila setengah mati oleh Kyuubi, sehingga tidak peka pada orang-orang yang berkeliaran di sekitarnya.

"Kau mengenalnya? Kau mengenal Kyuubi?" Tanya Itachi penuh harap. Kamarnya yang sudah seperti kapal pecah itu kini dipenuhi background bunga, membuat mata Sasuke mendadak terasa silau.

"Tentu saja, dia kakakku."

"Di mana dia?" Itachi langsung bangkit dari kasur menubruk Naruto. memegangi kedua pundak si blonde dengan matanya yang mendadak merah. Saking senangnya, Itachi tidak sadar sudah mengaktifkan saringannya, membuat Naruto memundurkan wajahnya ketakutan.

"Kau menyakiti milikku Baka Aniki!" bentak Sasuke langsung mendorong Itachi. Tidak rela Naruto disakiti kakaknya sendiri. "Dan non-aktifkan saringanmu, kau membuatnya ketakutan."

Itachi segera menuruti perintah Sasuke. ia menatap Naruto memelas, membuat pemuda berkulit tan itu tidak tega.

"Kumohon, beritahu aku di mana Kyuubi?" pinta Itachi lirih.

"Dia sedang mencariku sepertinya." Naruto merasakan cakra Kyuubi yang semakin mendekat. Aroma tubuhnya pun pagi itu sudah mulai bisa diciumnya. "Seben-"

"NARUTO!" teriak seseorang yang langsung menabrak kaca dari luar membuat kaca jendela kamar Itachi pecah. Seorang pemuda berkulit putih tersungkur di lantai karena terantuk kakinya sendiri. ia segera berdiri, kedua telinga rubahnya bergerak-gerak dengan Sembilan ekornya yang mengembang. Selain kedua bagian itu, bentuk Kyuubi masih seperti manusia pada umumnya, tidak berbulu atau pun bertaring.

"Kyuubi!" Naruto mengangkat tinggi-tinggi seekor ayam tanpa paha yang tadi ia letakan di atas piring. Tersenyum riang melihat saudaranya yang kembali datang. "Kau mau? Aku masih bisa meminta yang baru pada Sasuke."

"Mau!" Kyuubi mengangguk cepat. Ia juga sangat suka ayam panggang. Tapi saat mengingat tujuannya kemari untuk menjemput Naruto dan membawanya pulang, ia segera menggeleng. "Naruto! ayo kita pulang, tempat ini bukan tempat kita seharusnya berada."

Kyuubi sama sekali tidak memedulikan Itachi, bahkan melihatnya pun tidak. Tidak menyadari gerak-gerik si pemuda berambut panjang hitam kelam itu di belakangnya.

"Kenapa harus pulang?" Naruto mengenyit. "Sasuke baik kok."

"Hn. Dia tidak akan pergi ke manapun, dia milikku, Uzumaki Kyuubi." Sasuke mendesis sebal. Tidak suka dengan kedatangan Kyuubi yang tiba-tiba hendak mengambil dobenya pulang. Enak saja, mati pun Naruto tidak akan pernah Sasuke serahkan.

"Manusia hanya akan menyakiti kita, Naru." Kyuubi mendekati Naruto. refleks ia membuka mulutnya saat Naruto mengarahkan sayap ayam panggang itu ke mulutnya. "kinyam harum pung-ngangh (kita harus pulang)."

Sasuke memutar kedua bola matanya bosan, ia menggeleng pelan saat tahu rubah kesayangan Itachi ternyata sama polosnya dengan rubah miliknya. Ia tersenyum miring melihat gelagat Itachi di belakang Kyuubi. Merangkul bahu Naruto merebut ayamnya lalu melemparkan pada Kyuubi yang dengan cepat segera ditangkapnya gesit. Memberi umpan agar perhatian Kyuubi teralihkan.

"AYAMKU!" teriak Naruto dramatis saat ayamnya diambil paksa oleh Sasuke. lalu ia menoleh menatap Sasuke yang kini hendak menyeretnya keluar kamar. "Ne, Teme! Aku baru sadar rambutmu bentuknya sama persis dengan pantat ayam, apa itu juga enak untuk dimakan?"

"Jangan aneh-aneh Dobe!"

"Jangan bawa adikku!" perintah Kyuubi sambil menggigit ayamnya saat melihat Naruto yang diseret pergi keluar kamar. Tapi saat hendak menyusulnya, Kyuubi tercekat karena kakinya sama sekali tidak bisa bergerak. Perlahan ia ia menolehkan kepalanya. matanya terbelalak dan segera ia tutup saat melihat Itachi yang sudah mengaktifkan saringannya.

"Kau terlambat Kyuu…" bisik Itachi erotis. Kyuubi kembali membuka matanya, hanya untuk mendapati dirinya berada di ruangan serba merah darah. Sial! Seketika itu juga Kyuubi sadar ia sedang dalam masalah.

"TIDAAAAAAAAK!" teriak Kyuubi menggila. Sebelum akhirnya setengah jam kemudian terdengar suara desahan-desahan erotis dari kamar Itachi yang pintunya masih terbuka. Membuat Naruto yang tadinya hendak melihat keadaan Kyuubi langsung berbalik begitu berada di lubang pintu dan berlari menuju kamar Sasuke. Untuk apa Naruto ke kamar Sasuke? entahlah! Hanya Naruto dan Sasuke yang tahu. hehehe

The end.

Xavier224

Anak 19 tahun yang mencoba menghibur diri sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar